Minggu, 13 Maret 2016

KEBUTUHAN SUAMI / ISTRI

KEBUTUHAN SUAMI / ISTRI

Menurut pakar Hubungan Manusia, Dr. Gary Smalley, empat kebutuhan terbesar dari seorang istriadalah:
1.     Keamanan emosional dan fisik
1.     Kebutuhan akan komunikasi bermakna yang teratur
2.     Sentuhan non-seksual
3.     Kasihsayang.
Kebutuhan terbesar seorang suami  adalah:
1. Merasa dihormati dan diakui
2. Dicintai dan dihasrati
3. Menikmati keintiman seksual secara teratur dan konsisten.

Tiap sore atau malam ketika suami pulang kerja, sang istri (kadang tanpa disadarinya sendiri) ingin memperoleh pemenuhan atas kebutuhannya itu dari sang suami. Istri ingin merasa aman dengan rasa cinta dan komitmen (ingin yakin suami dapat dipercaya dan tidak selingkuh). Ingin merasa aman untuk mengungkapkan perasaan dan pendapat-pendapatnya tanpa diinterupsi atau dikritisi. Istri ingin dipegang, disentuh dan dibelai tanpa harus dihubungkan dengan kebutuhan seks suami. Mereka ingin didengarkan dan mempunyai kesempatan untuk berbicara tentang hari-hari mereka; tentang harapan, hasrat dan mimpi-mimpi mereka. Mereka ingin mendengar tentang hari-hari suaminya. Ingin merasa terhubungkan satu sama lain. Terutama, mereka inginkan kasih sayang. Ingin disayangi karena merasa bernilai atas siapa diri mereka, bukan hanya karena apa yang mereka lakukan untuk rumah tangga.

Konon banyak para suami yang tidak mengerti atas kebutuhan-kebutuhan ini (di  antaranya hanya karena tidak pernah dengar atau baca). Dan melewatkan harapan-harapan istrinya atas pemenuhan kebutuhan yang sebenarnya sederhana tersebut, dan melalaikannya hari demi hari. Kebanyakan para suami hanya ingin mengajak istrinya pada 'percakapan yang bermakna' itu saja (keintiman seks). Sayangnya, harapan suami akan keintiman ini sering tertunda pemenuhannya oleh sang istri, kecuali kalau dia pertama kali atau lebih dahulu memenuhi harapan-harapan dan kebutuhan istrinya. Demikian uraian tambahan dari Steven K. Scott atas pendapat Dr.Smalley.
Laporan dari beberapa suami yang telah membaca dan mempraktekkan teori Dr. Smalley, mengaku bahwa kini lebih mudah mendapatkan 'keintiman' yang diharapkannya, dan istrinya melayani hampir sesering yang diinginkan suami. Padahal sebelumnya, suami sering tertunda harapannya dengan berbagai alasan dari sang istri, terutama dengan alasan letih setelah seharian menyelesaikan urusan rumah tangga. Hal ini perlu diwaspadai terutama bagi pasangan yang telah lama berumah tangga dan keintimannya mulai dingin.
Maka ada baiknya masing-masing pihak, suami atau pun istri, kembali mengevaluasi dan bertanya pada diri sendiri: apakah pemenuhan terhadap kebutuhan pasangannya sudah dilakukan dengan baik? Cobalah selalu berupaya memperhatikan kebutuhan terpenting yang dianjurkan Dr.Smalley bagi suami atau istri anda. Dan jangan meributkan hal sepele dan hal tidak prinsip yang diperbuat pasangan anda, bila ternyata hal itu tidak berkenan di hati anda.

Jangan bertengkar gara-gara suami anda menjatuhkan abu rokok dengan tidak sengaja ke atas karpet kesayangan anda. Suami jangan membentak istri yang baru pulang dari belanja, hanya gara-gara sang istri lupa membelikan makanan pesanannya. Karena pada kenyataannya, memang banyak sekali hal sepele yang tanpa kita sadari bisa menjadi bahan pertengkaran. Jadi fokuskanlah tindakan Anda pada kebutuhan terpenting pasangan anda, niscaya tindakan sepele dari suami atau istri, tidak menyedot perhatian Anda lagi. Demikian teorinya. Teori seperti yang ditulis disini, memang gampang mengatakannya. Dan membutuhkan usaha yang sangat kuat dan terus menerus untuk dapat berhasil melaksanakannya dengan baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar